Perilaku Keorgansasian_Apa itu Perilaku Keorganisasian?

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Organisasi merupakan suatu perkumpulan orang yang memilki tujuan bersama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perilaku organisasi merupakan pembelajaran tentang suatu sifat/karakteristik individu yang tercipta di lingkungan suatu organisasi. Karena manusia berbeda – beda karakteristik, maka perilaku organisasi berguna untuk mengetahui sifat – sifat individu dalam berkinerja suatu organisasi. Pembelajaran perilaku organisasi akan mengetahui tentang cara – cara mengatasi masalah – masalah yang ada di lingkungan organisasi.
Perilaku organisasi sangat penting digunakan dalam ruang lingkup keorganisasian karena perilaku organisasi dapat mengetahui karakter para pelakunya. Maka dari itu, perilaku organisasi sangat berguna bagi para pelakuorganisasi untuk mengetahui sifat – sifat/ karakter apa saja yang dibutuhkan dalam berperilaku di organisasi.
Manusia sudah mempelajari perilaku organisasi sudah berlangsung dari zaman dulu. Pada awal abad 20, manusia sudah mengembangkan ilmu – ilmunya tentang berperilaku organisasi. Sejarah perilaku organisasi menjelaskan tentang bagaimana perkembangan perilaku organisasi dari masa ke masa. Maka dari itu, perilaku organisasi sudah melalui banyak tahap dan perkembangan sesuai dengan kejadian nyata yang di ambil dari para individu yang berperilaku dalam organisasi. Para ahli mengungkapkan bahwa perkembangan pengetahuan tentang berperilaku organisasi akan meningkatkan keefektifitasan kinerja seseorang dalam suatu organisasi yang ia geluti.


Rumusan Masalah
Apa itu perilaku organisasi ?
Apa saja disiplin ilmu yang terkandung didalam nya?
Bagaimana keterkaitannya dengan manajer?
Hal apa saja yang menjadi tantangan dan peluang dalam mempelajari perilaku organisasi ?

Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perilaku organisasi
Untuk menganalisis disiplin ilmu yang terkandung didalam perilaku organisasi
Untuk melihat keterkaitan antara manajer dan perilaku organisasi
Menganalisis tantangan dan peluang dalam perilaku organisasi

Manfaat Penulisan
Menyelesaikan tugas makalah dalam mata kuliah Perilaku Keorganisasian
Mampu menjadi bahan pembelajaran bagi yang membutuhkan

BAB II
PEMBAHASAN
Manajer membuat keputusan, mengalokasikan sumberdaya, dan mengatur aktivitas anak buahnya untuk mencapai tujuan. Manajer melakukan pekerjaan mereka dalam suatu organisasi, yaitu sebuah unit sosial yang dikoordinasi secara sadar, terdiri atas dua individu atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus – menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama. Individu yang mengawasi aktivitas individu lain dan bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan dalam organisasi adalah manajer.
Fungsi Manajemen
Pada awal abad ke-20, seorang industrialis Prancis bernama Henri Fayol menulis bahwa semua manajer melakukan lima fungsi manajemen: mereka merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Dan sekarang sudah disingkat menjadi empat: perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.
Fungsi perencanaan adalah mendefinisikan dan menyampaikan maksud dari pencapaian tujuan tersebut,  meliputi pendefinisian tujuan suatu organisasi, penentuan strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut, dan pengembangan serangkaian rencana komprehensif untuk menggabung dan mengoordinasi berbagai aktivitas.
Fungsi pengorganisasian adalah dimana manajer bertanggung jawab atas perancangan sebuah struktur organisasi, meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana tugas tersebut dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana keputusan – keputusan dibuat.
Fungsi kepemiminan yaitu pada saat manajemen mengarahkan dan mengoordinasi individu – individu tersebut,meliputi memotivasi karyawan, mengatur aktivitas individu lain, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, atau menyelesaikan konflik diantara anggotanya.
Fungsi pengendalian yaitu memantau kinerja organisasi dan dibandingkan dengan tujuan – tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila terdapat penyimpangan yang signifikan, adalah tugas manajemen untuk mengembalikan organisasi tersebut pada jalur yang benar. Pemantauan, pembandingan, dan pembetulan potensial merupakan tujuan dari fungsi pengendalian.

Peran Manajemen
Peran Antarpersonal
Semua manajer diharuskan melakukan tugas – tugas terkait seremonial dan bersifat simbolis. Contoh, ketika rektor perguruan tinggi memberikan ijazah sarjana pada acara wisuda atau seorang engawas pabrik menjadi pemandu tur pabrik untuk sekelompok murid sekolah menengah, ia berperan sebagai tokoh utama (figurehead). Semua manajer memiliki peran kepemimpinan. Mencakup perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi, dan pendisiplinan karyawan.  Peran ketiga dalam pengelompokan antarpersonal adalah peran penghubung, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan individu luar yang memberikan informasi kepada manajer tersebut.
Peran Imformasional
Semua manajer mengumpulkan informasi dari organisasi – organisasi dan institusi luar. Yaitu dengan membaca majalah dan berkomunikasi dengan individu lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang mungkin direncanakan ara pesaing, dan sebagainya. Hal ini disebut peran pemantau. Para manajer juga bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan informasi ini kepada anggota organisasional. Hal ini disebut peran penyebar. Selain itu, manajer bertindak selaku juru bicara ketika mereka mewakili organisasi dihadapan pihak luar.
Peran Pengambilan Keputusan
Dalam peran kewirausahaan, para manajer memulai dan mengawasi proyek – proyek baru yang akan meningkatkan kinerja organisasi mereka. Sebagai penyelesai masalah, manajer melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah yang tidak terduga. Sebagai pengalokasi sumber daya, manajer bertanggung jawab menyediakan sumber daya manusia, fisik, dan moneter. Peran negosiator berisi mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar menawar dengan unit – unit lain demi keuntungan unit mereka sendiri.


2.3 Keahlian Manajemen
Menurut Robert Katz mengidentifikasikan tiga keahlian mendasar manajemen, yaitu :
Keahlian Teknis
Keahlian teknis meliputi kemampuan untuk menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus. Ketika memikirkan keahlian yang dimiliki oleh para profesional seperti insinyur teknik sipil atau ahli bedah mulur, biasanya berfokus pada keahlian – keahlian teknis. Melalui pendidikan formal yang ekstensif, mereka telah mempelajari pengetahuan dan praktik – praktik khusus dalam bidang mereka. Semua pekerjaan menuntut sejumlah keahlian khusus, dan banyak individu yang mengembangkan keahlian teknis mereka dalam pekerjaan.
Keahlian Personal
Keahlian personal dapat didefinisikan dengan kemampuan untuk bekerja sama, memahami dan memotivasi individu lain, baik secara individual maupun dalam kelompok. Banyak individu cakap secara teknis tetapi kurang dalam hal antarpersonal. Hal ini mungkin karena mereka merupakan pendengar yang buruk, tidak mampu memahami kebutuhan individu lain, atau mempunyai kesulitan dalam menangani konflik. Karena manajer menyelesaikan segala urusan melalui individu lain, mereka harus memiliki keahlian personal yang baik untuk berkomunikasi, memotivasi, dan mendelegasikan.
Keahlian Konseptual
Keahlian konseptual yaitu kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi – situasi yang rumit. Contohnya dalam pembuatan keutusan. Manajer diharuskan mamu untuk mengidentifikasi masalah, mengembangkan solusi alternatif untuk memperbaiki masalah – masalah tersebut, dan memilih solusi terbaik.

Aktivitas Manajerial yang Sukses versus Aktivitas Manajerial yang Efektif
Menurut Luthan dan rekan – rekannya yang melakukan penelitian lebih dari 450 manajer, Para manajer terlibat dalam keempat aktivitas manajerial, yaitu
Manajemen Tradisional. Membuat keputusan, merencanakan, dan mengendalikan.
Komunikasi. Bertukar informasi rutin dan memproses pekerjaan tulis-menulis
Manajemen Sumber Daya Manusia. Memotivasi, mendisiplinkan, menangani konflik, menyusun kepegawaian, dan melatih.
Pembangunan Jaringan. Bersosialisasi, terlibat dalam aktivitas politik, dan berinteraksi dengan individu – individu luar.
Manajer yang sukses (didefinisikan sebagai kecepatan promosi dalam organisasi mereka) mempunyai penekanan yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan manajer yang efektif (didefinisikan menurut kuantitas dan kualitas kinerja mereka serta kepuasan dan komitmen karyawan mereka). Di antara para manajer yang berhasil, pembangunan jaringan merupakan kontribusi relatif terbesar untuk keberhasilan, dan aktivitas manajemen sumber daya manusia merupakan kontribusi yang relatif paling kecil. Diantara manajer yang efektif, komunikasi merupakan kontribusi terbesar dan pembangunan jarungan merupakan paling sedikit.

Kajian Atas Tugas Manajer
Benang merah yang mengaitkan fungsi, peran, keahlian, aktivitas dan pendekatan pada manajemen adalah : setiap manajer mengenali begitu pentingnya mengelola manusia. Tidak peduli apakah hal tersebut disebut sebagai fungsi kepemipinan , peran antarersonal, keahlian personal, atau aktivitas manajemen sumberdaya manusia, komunikasi, dan pembangunan jaringan, adalah jelas bahwa manajer perlu mengembangkan keahlian – keahlian personal mereka apabila ingin manjadi efektif dan berhasil.


Memasuki Perilaku Organisasi
Istilah yang digunakan secara luas untuk mendeskripsikan keahlian personal adalah Perilaku Organisasi. Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi.
PO adalah sebuah bidang keahlian khusus yang mempunyai ilmu pengetahuan yang umum. PO mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi: individu, kelompok, dan struktur. Selain itu, PO menerapkan ilmu pengetahuan yang dieroleh tentang individu, kelompok dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja secara lebih efektif.
Jadi, PO terkait dengan studi mengenai apa yang dilakukan individu dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku mereka memengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini menekankan perilaku yang bersangkutan dengan pekerjaan, kerja, ketidakhadiran, perputaran karyawan, produktivitas, kinerja manusia, dan manajemen.

Melengkapi Intuisi dengan Studi Sistematis
Kemampuan prediktif dapat ditingkatkan dengan menambah opini – opini intuitif dengan sebuah pendekatan yang lebih sistematis. Pendekatan ini akan menyingkap fakta dan hubungan – hubungan penting serta memberikan suatu dasar untuk membuat prediksi yang lebih akurat tentang perilaku. Dasar pendekatan sistematis adalah keyakinan bahwa perilaku tidaklah bersifat acak. Malahn, ada konsistensi – konsistensi fundamental tertentu yang mendasari perilaku dari setiap individu yang bisa diidentifikasikan dan kemudian dimodifikasi untuk mencerminkan perbedaan – perbedaan individual.
Konsistensi – konsistensi ini sangat penting karena memungkinkan adanya kemungkinan prediksi. Contoh, apabila anda ingin mengajukan pertanyaan kepada dosen, setiap individu memprediksi bahwa anda akan mengangkat tangan anda. Mengapa anda tidak bertepuk tangan, berdiri, mengankat kaki, batuk atau berteriak? Alasannya adalah anda, dan setiap individu, telah mengetahui bahwa mengangkat tangan merupakan perilaku yang tepat disekolah. Pada umumnya, perilaku bisa ditebak, dan studi sistematis perilaku merupakan sebuah alat untuk membuat prediksi yang akurat dan pantas.
Ketika menggunakan frase studi sistematis, kita bermaksud melihat pada hubungan – hubungan, berusaha mengaitkan sebab dan akibat, dan mendasari kesimpulan kita dengan bukti ilmiah.
Studi sistematis menambah intuisi, atau perasaan – perasaan instingtif tentang mengapa saya melakukan apa yang saya lakukan dan apa yang memotivasi individu lain.

Disiplin Ilmu yang Mendukung Perilaku Organisasi
Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan terkadang mengubah perilaku manusia dan makhluk lain. Para psikolog memfokuskan diri mempelajari dan berupaya memahami perilaku individual. Mereka yang telah memberikan kontribusi dan terus menambah pengetahuan PO adalah teoretikus pengetahuan, teoretikus kepribadian, psikolog konseling, dan yang terpenting psikolog industri dam organisasi.
Psikolog industri dan organisasi pada zaman dahulu memfokuskan diri mereka dengan permasalahan rasa lelah, bosan, dan faktor – faktor lain yang relevan dengan kondisi – kondisi kerja yang dapat menghalangi kinerja yang efisien. Baru – baru ini diperluas sehingga mencakup pengetahuan, persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan, keefektifan kepemiminan, kebutuhan dan kekuatan motivasional, kepuasan kerja, roses pembuatan keputusan, penghargaan kinerja, ukuran sikap, teknik seleksi, karyawan, rancangan kerja dan stres pekerjaan.
Psikologi Sosial
Psikologi sosial memadukan konsep dari psikologi dan sosiologi. Psikologi sosial berfokus pada pengaruh seseorang terhadap individu lainnya. Satu bidang utama yang sering diteliti adalah perubahan---cara menerapkannya dan cara mengurangi hambatan terhadap penerimaannya. Kontribusi lain dalam bidang pengukuran, pemahaman, dan perubahan sikap, pola komunikasi, dan pembangunan kepercayaan. Secara umum kontribusi nya penting terhadap perilaku, kekuatan, dan konflik kelompok.
Sosiologi
Sosiologi mempelajari manusia dalam kaitannya dengan lingkungan sosial dan kultur mereka. Para sosiolog telah memberikan kontribusi untuk PO melalui studi mereka mengenai perilaku kelompok dalam organisasi, terutama organisasi formal dan kompleks. Yang terpenting untuk penelitian tentang kultur organisasi, struktur dan teori organisasi formal, teknologi organisasi, komunikasi, kekuatan, dan konflik.
Antropologi
Antropologi adalah studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktivitas – aktivitas mereka. Contoh, kerja para antropolog dalam kultur dan lingkungan telah membantu kita memahami perbedaan dalam nilai – nilai fundamental, sikap dan perilaku diantara individu dinegara dan dalam organisasi yang berbeda – beda. Banyak dari pemahaman kita saat ini mengenai budaya organisasi, lingkungan organisasi, dan perbedaan dalam budaya bangsa merupakan hasil kerja para antropolog atau mereka yang menggunakan metode antropologi.

Beberapa Hal Mutlak dalam Peilaku Organisasi
Terdapat sidikit, jika ada, prinsip – prinsip universal dan sederhana yang menjelaskan PO. Adalah hukum – hukum dalam ilmu pengetahuan alam-kimia, astronomi, fisika-yang konsisten dan bisa diterapkan dalam berbagai situasi.
Konsep – konsep PO harus mencerminkan kondisi – kondisi yang situasional, atau mempunyai banyak kemungkinan. Kita bisa mengatakan bahwa x menghasilkan y, tetapi hanya dalam kondisi – kondisi yang ditentukan dalam z---variabel kontijensi.

Tantangan dan Peluang untuk Perilaku Organisasi
Merespons Globalisasi
Organisasi tidak lagi dipisahkan oleh batas – batas nasional. Burger King dimiliki oleh sebuah perusahaan Inggris, dan McDonald’s menjual humberger di Moskow.
Penugasan Luar Negeri yang Meningkat
Apabila menjadi seorang manajer, kemungkinan besar akan semakin sering mendapatkan enygasan keluar negeri. Setelah sampai disana, segera atur angkatan kerja yang kemungkinan besar mempunyai kebutuhan, aspirasi, dan sikap yang sangat berbeda dari yang biasa ditemui dinegara asal.
Bekerja dengan Individu – individu dari Kultur Berbeda
Bahkan dinegara sendiri, kita akan mendapati diri bekerja dengan atasan, rekan, dan karyawan lain yang dilahirkan dan dibesarkan dalam kultur yang berbeda. Untuk bekerja secara efektif dengan individu – individu dari kultur yang berbeda, kita harus mengerti bagaimana kultur, geografi dan agama telah membentuk karakter seseorang atau komunitas, dan cara untuk menyesuaikan gaya manajemen kita dengan perbedaan – perbedaan mereka.
Menanggulangi Reaksi Antikapitalisme
Para manajer diperusahaan global menyadari bahwa nilai – nilai ekonomi tidak bisa diterapkan secara universal. Praktik – praktik manajemen harus diubah guna mencerminkan nilai – nilai dari negara yang berbeda dimana suatu organisasi beroperasi.
Memantau Perpindahan Pekerjaan ke Negara – negara yang Mempunyai Tenaga Kerja Berbiaya Rendah
Dalam perekonomian global, pekerjaan – pekerjaan cendrung mengalir ke tempat – tempat di mana biaya rendah memberi perusahaan bisnis suatu keuntungan yang komperatif. Namun, praktik – praktik ini mendatangkan kecaman keras dari kelompok tenaga kerja, politikus, pemimpin masyarakat lokal, dan individu lain yang menganggap pengeksporan pekerjaan sebagai pengurangan pasar pekerjaan di negara – negara maju. Para manajer harus menghadapi tugas sulit untuk menyeimbangkan kepentingan organisasi mereka dengan tanggung jawab terhadap masyarakat dimana mereka beroperasi.
Mengatur Individu Selama Perang Melawan Teror Berlangsung
Pemahaman mengenai topik – topik PO seperti motivasi, emosi, komunikasi, dan kepemimpinan bisa membantu para manajer menanggulangi rasa takut karyawan terhadap terorisme dengan lebih efektif.
Mengelola Keragaman Angkatan Kerja
2.1 Keragaman angkatan kerja adalah bahwa organisasi semakin heterogen dalam hal gender, usia, ras, etnik, dan orientasi seksual. Mengelola keragaman telah menjadi sebuah persoalan global.
2.2 Menerima keragaman biasanya dlakukan dengan pendekatan melting pot (melebur) untuk menangani perbedaan dalam organisasi, dengan asumsi bahwa individu yang bebeda pada akhirnya akan bersedia untuk berasimilasi. Tetapi karyawan tidak mengesampingkan nilai – nilai kultural, pilihan gaya hidup, dan perbedaan ketika mereka bekerja. Asumsi ini dikenal dengan mengakui dan menghargai perbedaan.
2.3 Implikasi
Keragaman harus memiliki implikasi terhadap praktik manajemen. Para manajer harus mengubah filosofi mereka dari memperlakukan semua individu dengan sama menjadi mengakui perbedaan dan meresons perbedaan tersebut dengan sama menjadi mengakui perbedaan dan merespons prbedaan dalam cara – cara yang memastikanpemeliharaan karyawan dan produktivitas yang lebih besar, dan pada saat yang sama, tidak mendeskriminasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem informasi akuntansi_PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

Pengantar Bisnis _ Bisnis dan semua yg aspek - aspek nya_Akuntansi-Semester 1-Materi 1

Perilaku Keorganisasian_ Sikap dan kepuasan kerja