Manajemen Biaya_Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC)


Kasus Supermart Food Stores (Profitabilitas Lini Produk, Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktifitas)
Superment Food Stores (SFS) telah mengalami rugi operasi bersih dari lini produk makanan bekunya pada beberaa periode terakhir. Pihak manajemen yakin bahwa toko dapat meningkatkan profitabilitasnya jika SFS menghentikan produksi makanan bekunya. Hasil operassi dari periode terbaru adalah :
Makanan Beku
Makanan Panggang
Makanan Segar

Penjualan
$120.000
$90.000
$158.125

Harga Pokok Penjualan
 105.000
 67.000
 110.000


SFS memperkirakan biaya pendukung toko kira – kira sebesar 20 persen dari harga pokok penjualan.
Kontroler berkata bahwa tidak setiap dolar penjualan membutuhkan atau menggunakan jumlah aktivitas pendukung toko yang sama. Analisis awal menyatakan aktivitas – aktivitas pendukung toko untuk ketiga lini produk adalah :
Aktivitas (Penggerak Biaya)
Makanan Beku
Makanan Panggang
Makanan Segar

Pemrosesan Pesanan
(jumlah pesanan pembelian)
10
55
90

Penerimaan
(jumlah pengiriman)
10
70
120

Penyimpanan di rak toko
(jumlah jam per pengiriman)
2
0.5
4

Dukungan Pelanggan
(Jumlah unit yang terjual)
30.000
40.000
86.000


Kontroler mengestimasikan tarif biaya aktivitas untuk setiap aktivitas sebagai berikut :
Pemrosesan Pesanan
$80 per pesanan pembelian

Penerimaan
$110 per pengiriman

Penyimpanan di rak toko
$15 er jam

Dukungan pelanggan
$0,20 per unit


Diminta :
Siapkan laporan profitabilitas lini produk untuk SFS berdasarkan sistem perhitungan biaya yang digunakan saat ini
Siapkan laporan profitabilitas lini produk untuk SFS dengan menggunakan informasi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang disediakan oleh kontroler
Apakah wawasan baru yang didapatkan dari sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas pada persyaratan 2 yang disediakan bagi manajer SFS?
Jawaban :
Laporan profitabilitas lini produk untuk SFS berdasarkan sistem perhitungan biaya yang digunakan saat ini:
 Makanan Makanan Makanan Total
   Beku Panggang  Segar

Penjualan $120.000 $90.000 $158.125 $368.125
Harga Pokok Penjualan 105.000 67.000 110.000 282.000
Biaya pendukung toko
 ($(105.000;67.000;110.000) x 20%)  21.000 13.400   22.000   56.400
Total biaya 126.000 80.400 132.000 338.400
Laba operasi  ($6.000)  $9.600 $  26.125 $  29.725
Laba (rugi) operasi : Penjualan   (5%)  10,66%  16,52%  8,07%



Laporan profitabilitas lini produk untuk SFS dengan menggunakan informasi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang disediakan oleh kontroler

Makanan Makanan Makanan Total
Beku Panggang Segar

Penjualan $120.000 $90.000 $158.125 $368.125
Harga pokok penjualan  105.000  67.000  110.000  282.000
Biaya pemesanan
   (10;55;90) pesanan pembelian
   x $80 per pesanan pembelian       800   4.400     7.200   12.400
Biaya penerimaan
   (10;70;120) penerimaan
    x $110 per penerimaan    1.100   7.700   13.200   22.000
Biaya penyimpanan di rak toko
   (2;0,5;4) jam pengisian
   x $15 per jam         30        7,5         60         97,5
Biaya dukungan pelanggan
   (30.000;40.000;86.000) barang yg
  terjual x $0,20 per unit     6.000   8.000   17.200   31.200
Total biaya 112.930 87.107,5 147.660 347.697,5
Laba operasi   $7.070 $2.892,5 $10.465 $20.427,5
Laba operasi : Penjualan    5,89%   3,21%   6,62%   5.55%




Wawasan baru yang didapatkan dari sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas pada persyaratan 2 yang disediakan bagi manajer SFS
Dari dua perhitungan biaya diatas dapat kita lihat bahwa sistem ABC lebih andal dibandingkan sistem kalkulasi biaya sederhana (perhitungan biaya berdasarkan volume pada jawaban no.1). Sistem ABC membedakan jenis aktivitas yang berbeda pada SFS secara lebih tepat.
Sistem ini juga menelusuri secara lebih akurat cara tiap lini produk menggunakan sumber daya. Peringkat profitabilitas (laba operasi sebagai persantase dari pendapatan) dari ketiga lini produk menurut sistem kalkukasi biaya keduanya adalah sebagai berikut:

Volume ABC
Makanan Beku (5%) 5,89%
Makanan Panggang 10,66% 3,21%
Makanan Segar 16,52 6,62%
Persentase penjualan, harga pokok penjualan, dan biaya aktivitas untuk setiap lini produk adalah :
Makanan Makanan Makanan
   Beku Panggang Segar
Penjualan 32.60% 24,25% 42,95%
Harga pokok penjualan 37,23% 23,76% 39,01%
Jenis aktivitas :
Pemrosesan pesanan 6,45% 35,48% 58,07%
Penerimaan 5% 35% 60%
Penyimpanan di rak toko 30,77% 7,69% 61,54%
Dukungan pelanggan 19,23% 25,64% 55,13%
Dari persentase diatas dapat kita lihat bahwa makanan beku hanya menghabiskan sedikit sumberdaya dibandingkan makanan panggang dan makanan segar. Makanan beku memiliki sedikit pengiriman sehingga membutuhkan lebih banyak waktu penyimpanan di rak toko dibandingkan makanan panggang.
Selain itu kita juga bisa melihat bahwa makanan segar memiliki pengiriman terbanyak dan jenis produk yang memiliki jumlah barang yang terjual paling tinggi. Sesuai dengan jenis produk nya, makanan segar paling banyak membutuhkan waktu penyimpanan di rak toko paling lama untuk mempertahankan kesegarannya.
Sitem kalkulasi biaya sederhana (perhitungan biaya berdasarkan volume) mengasumsikan bahwa setiap lini produk menggunakan sumberdaya yang sama pada setiap area aktivitas. Jelaslah bahwa asumsi ini tidak tepat pada ksus ini dan hanya merupakan contoh dari pemerataan biaya.
Manajer SFS bisa menggunakan informasi dari sistem ABC sebagai pedoman untuk membuat keputusan. Contohnya :
Keputusan tentang penetapan harga
Anggaplah pesaing mengumumkan pengurangan harga pada makanan panggang sebesar 5%. Jika perusahaan menggunakan sistem kalkulasi biaya berdasarkan volume maka manajer akan berpikir untuk melakukan hal yang sama karena masih bisa meraup laba sebesar 5,66% , padahal pengurangan tersebut sebenarnya akan mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan biaya berdasarkan ABC yang menunjukkan marjin SFS pada makanan panggang hanya sebesar 3,21%, sehingga SFS tidak memiliki fleksibilitas untuk mengurangi harga diatas 3,21% tersebut.
Keputusan untuk tidak menghentikan produksi makanan beku
Seperti pada perhitungan biaya berdasarkan sistem ABC, produksi makanan beku tidak lah mengalami rugi operasi bersih. Bahkan produksi makanan beku memiliki marjin 5,89% dan lebih besar dibandingkan dengan makanan panggang yang hanya memiliki marjin 3,21%. Seharusnya keputusan manajer untuk menghentikan produksi makanan baku agar meningkatnya profitabilitas perusahaan tidaklah dilakukan.
Jika SFS ingin meningkatkan profitabilitas maka sebaiknya SFS memfokuskan untuk menambah produksi makanan segar. Karena dari persantase ketiga jenis produk, makanan segar memiliki persentase jumlah pengiriman dan dukungan pelanggan (jumlah unit yang terjual)yang aling tinggi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem informasi akuntansi_PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

Pengantar Bisnis _ Bisnis dan semua yg aspek - aspek nya_Akuntansi-Semester 1-Materi 1

Perilaku Keorganisasian_ Sikap dan kepuasan kerja